Riset baru mengenai perusahaan tambang mengingatkan tentang minimnya perhatian mereka terhadap kualitas air
Unduh Siaran Pers (pdf) ➥ 中文 ➥ English ➥ Español ➥ Français ➥ Bahasa Indonesia ➥ Português (BR) ➥ Pусский |
Riset baru oleh Responsible Mining Foundation (RMF) menunjukkan bahwa kebanyakan perusahaan tambang gagal mengungkapkan informasi tentang dampak yang mereka timbulkan terhadap kualitas air – suatu isu penting menyangkut kepentingan publik, tetapi kapasitas operasional dalam isu ini sangat kecil atau tidak ada sama sekali. Pada saat bersamaan, isu operasional terkait pasokan air berarti bahwa perusahaan lebih berkemungkinan untuk melaporkan tingkat konsumsi airnya. Industri lain dan pengguna air di lingkungan hilir pada operasi tambang mesti mengetahui bagaimana kualitas dan kuantitas sumber daya airnya terdampak oleh pertambangan, serta investor, badan pemberi pinjaman dan pelanggan perusahaan tambang ingin mengetahui bagaimana perusahaan menangani risiko mereka terkait air. Jadi mengapa informasi mengenai dampak kualitas air ini minim?
Hasil laporan RMI Report 2020 mengenai air menunjukkan bahwa kendati isu operasional perusahaan tambang skala besar terkait pasokan airnya telah mendorong adanya pelaporan yang lebih rutin mengenai tingkat konsumsi air, kebanyakan perusahaan mengabaikan pengungkapan terbuka data relevan di tingkat lokal terkait kualitas air.
Dari 38 perusahaan tambang skala besar yang dinilai, skor rata-ratanya hanya 13% saja dalam pelacakan dan pengungkapan kualitas air di lingkungan hilir operasinya – dibandingkan dengan skor rata-rata 60% dalam pelacakan dan pengungkapan tingkat konsumsi airnya.
Minimnya pelacakan dan pelaporan mengenai kualitas air adalah kontras dengan fakta bahwa sebagian besar analisis materialitas yang dihasilkan oleh perusahaan tambang mengidentifikasi kualitas dan kuantitas air sebagai isu prioritas. Hal ini membuat nilai analisis materialitas tersebut menjadi dipertanyakan, yang kerap kali dibatasi hanya pada makna penting suatu isu terhadap perusahaan itu sendiri, alih-alih untuk tingkat kepentingan yang lebih luas bagi pemangku kepentingan lainnya.
Kualitas air merupakan hal utama yang penting bagi pemangku kepentingan lokal di sekitar operasi tambang, termasuk industri lain, masyarakat dan ekosistem yang terdampak. Laporan RMI Report 2020 mencatat beberapa contoh perusahaan yang menunjukkan praktik utama dengan menyediakan data pemantauan kualitas air yang terperinci dari badan air di lingkungan hilir pada pembuangan dari operasi mereka. Dalam beberapa kasus, pengungkapan ini juga memperlihatkan kapan dan di mana tingkat kualitasnya jatuh di bawah batas regulatif. Pelaporan yang terperinci dan tepat waktu mengenai tingkat kualitas air tersebut harus menjadi norma standar, yang bukan hanya diterapkan bila ada peraturan yang berlaku.
Dengan melaporkan tingkat kualitas air sekitar di hilir pada titik-titik pembuangannya, serta kualitas buangan itu sendiri, perusahaan dapat menunjukkan tanggung jawab perannya dalam ekosistem yang lebih luas dan kontribusinya terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) PBB 6 mengenai Air Bersih dan Sanitasi, dan khususnya target untuk mengurangi pencemaran air dan memungkinkan penggunaan ulang air yang aman.
Atau baca Research Insight lengkap:
www.responsibleminingfoundation.org/research/water2020